Gapura pintu masuk ke makam Pangeran Benowo yang ada di Dusun Benowo, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah. Foto : Yan 1
GUGAT news.com KARANGANYAR
Kepada GUGAT news yang menjumpai di salah satu Wedangan yang ada di Banaran, Grogol, Sukoharjo, beliau Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger, budayawan keraton yang juga merupakan salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat serta adik kandung Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang bertahta saat ini, mengatakan jika makam Pangeran Benowo yang ada di Jaten, Karanganyar itu bisa benar juga bisa salah. Senin (19/8) malam.
Disini diyakini warga setempat, Ngringo, Jaten , Karanganyar, Jawa Tengah ini merupakan pusara makam dari Putra Ndalem Sultan Hadiwijaya Kerajaan Pajang, Pangeran Benowo. Foto : Yani
Artinya, memang sekarang ini banyak diketemukan sebuah makam yang diakui an dikatakan sebagai Makam Pangeran Benowo, salah satu Putra Ndalem Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 silam. Ada di daerah Jombang, Jawa Timur, Pati, Pemalang, Jawa Tengah dan yang terakhir ada di Desa Benowo, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah.
" Memang menarik berbicara tentang sejarah dari Gusti Pangeran Haryo (GPH) Benowo ini. Yang jelas, Pangeran Benowo itu hanya ada di Kerajaan Kasultanan Pajang, salah satu Putra Ndalem Sultan Hadiwijaya abad 15. Sedangkan yang satunya Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati (KGPH Adp) Benowo merupakan salah satu Putra Ndalem Sinuhun PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan masih hidup sebagai dalang. Itu adik saya," jelas GPH Puger.
Lembaran kayu jati peninggalan Pangeran Benowo yang kini dipakai untuk Jembatan Benowo. Kayu jati nya selalu mengelupas saat di aspal sampai beberapa kali gagal di aspal. Foto: Yani
Untuk Pangeran Benowo yang makamnya ada di Kampung Benowo, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah itu bisa benar juga bisa salah, lanjut Gusti Puger, panggilan akrab GPH Puger, setelah wafatnya Sultan Hadiwijaya Kerajaan Kasultanan Pajang juga runtuh dan dikuasai oleh adik angkatnya Pangeran Benowo yaitu Danang Sutawijaya yang akhirnya bergelar Panembahan Senopati pendiri Dinasti Mataram Islam.
Kepada kakak angkat nya, masih menurut penuturan Gusti Puger, Kasultanan Pajang yang semula merupakan kerajaan di ubah menjadi Kadipaten dan langsung diserahkan kepada Pangeran Benowo. Hanya saja, Pangeran Benowo tidak berkenan dan lebih memilih mengembara menjadi seorang santri yang berguru di berbagai tokoh kyai atau alim ulama.
Lantaran penolakan nya Pangeran Benowo dan lebih memilih mengembara sebagai santri, diratakanlah dengan tanah Kerajaan Kasultanan Pajang oleh Panembahan Senopati yang telah ngedhaton sebagai Raja Dinasti Mataram Islam di wilayah Hutan Mentaok, Kota Gede yang kini masuk wilayah Jogjakarta. Putus sudah tali persaudaraan Panembahan Senopati dengan Pangeran Benowo. Pangeran Benowo Sebagai kakak dan adik angkatnya Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati pendiri Dinasti Mataram Islam.
"Dalam pengembaraannya sebagai seorang santri, kabarnya Pangeran Benowo sampai belajar ilmu agama Islam kepada seorang kyai di Pemalang, Pati yang kesemuanya masih dalam wilayah Jawa Tengah. Bahkan sampai Jombang, Jawa Timur serta di Desa Benowo, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah. Sampai akhir wafatnya tidak diketahui dimana keberadaannya. Bisa jadi itu memang hanya sekedar petilasan namun juga mungkin merupakan makamnya. Pangeran Benowo itu, misterius," papar Gusti Puger.
Semoga saja, apa yang disampaikan mereka para sesepuh orang orang' tua di Desa Benowo, Ngringo, Jaten Karanganyar, Jawa Tengah itu benar adanya. Maksudnya, ratusan tahun silam dengan diketemukan nya jasad seseorang dan lembaran kayu jati di sungai tempuran yang sekarang ini dipakai untuk Jembatan Benowo, serta dimakamkannya jasad tersebut tidak jauh dari Jembatan Benowo, mungkin saja pusara itu makam GPH Benowo salah satu Putra Ndalem Sultan Hadiwijaya Kerajaan Pajang.
"Sebaiknya tidak perlu dipermasalahkan akan makam Pangeran Benowo ada di Pemalang, Pati, Jombang dan Karanganyar ini. Justru tugas kita untuk merawat dan melestarikan budaya peninggalan ajaran Islamnya. Bagus sekali untuk masuk ke area makam bersuci dahulu, kaki tangan bersih. Syukur berwudhu juga tidak apa untuk memasuki area Makam Pangeran Benowo," pinta Gusti Puger. #Yan 1.
Thanks for reading Benarkah Makam Pangeran Benowo Karanganyar Itu Putra Ndalem Sultan Hadiwijaya Kerajaan Pajang..? | Tags: Peristiwa Budaya
« Prev Post
Next Post »