Kirab puluhan pusaka keris dan tombak memasuki jalan Kebangkitan Nasional Sriwedari, Solo yang diberangkatkan dari Rumah Dinas Walikota Surakarta, Loji Gandrung. Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Semula kirab budaya tosan aji berwujud keris dan tombak akan diberangkatkan dari Rumah Dinas Walikota Surakarta, Loji Gandrung dan berakhir di Museum Keris Nusantara, Taman Sriwedari, tepat pukul 14.00 WIB, batal diundur. Lantaran ada sesuatu hal yang belum siap, sehingga diberangkatkan sekitar jam 15.00 WIB. Justru panas matahari mulai bersahabat, redup dan sejuk. Sehingga untuk jalan kirab nyaman, adem suasananya dan matahari sudah tidak begitu panas.
Diawali dari Rumah Dinas Walikota Surakarta Loji Gandrung di Jalan Slamet Riyadi terus jalan lurus hingga depan Hotel Dana langsung masuk ke jalan Museum dan belok kanan memasuki jalan kebangkitan Nasional dan finish di jalan Bhayangkara atau tepat di depan Museum Keris Nusantara. Perjalanan kirab tidak lebih dari 2 Km yang diawali oleh Devile Drumband Pokdarwis Solo.
Selanjutnya disusul oleh barisan kirab kelompok pramuka dan Putra Putri Solo yang kemudian disusul kirab remaja dari beragam Perguruan Tinggi di Soloraya yang dilanjutkan dengan wanita cantik berhijab sebagai laiknya prajurit penunggang kuda. Barulah dua gadis cantik berhijab dengan berjalan sambil membentangkan spanduk bertuliskan kirab pusaka.
Adalah yang pertama dari para pasukan pembawa senjata tombak tombak dengan pakaian busana kejawen. Disusul mereka para empu dari besalen pembuatan keris Brojo Buwono Mojosongo, Solo dan dilanjutkan dengan penghobi sekaligus para kolektor keris dari kelompok Brojo Buwono serta Brojo Suro yang dimandeganj atau dipimpin langsung oleh Kanjeng Daryono.
Disusul barisan terakhir dari mereka para kolektor keris yang bernamakan Tunggak Semi, berbudaya dan bertauhid. Menariknya, barisan kirab terakhir ada dua buah Gunungan berisik sayuran dan buah-buahan yang biasanya dipikul atau ditandu oleh beberapa orang prajurit, kali ini tidak demikian. Diangkut dengan motor yang biasa dipakai mengangkut sampah dan akan diperebutkan tepat di depan Gedung Museum Keris Nusantara di jalan Bhayangkara.
Kepada GUGAT news disela-sela acara kirab budaya keris, sambil berjalan-jalan pelan di sepanjang kirab, Kanjeng Daryono, selaku Ketua kolektor keris Brojo Suro, mengungkapkan jika acara kirab budaya Keris ini terselenggara berkaitan dengan 7 tahun berdirinya Museum Keris Nusantara di Solo yang pada saat itu diresmikan oleh Presiden Jokowi.
"Dengan gelaran kirab budaya keris dari Museum Keris Nusantara ini, diharapkan masyarakat pada umumnya dan Kota Solo pada khususnya bisa mengenal warisan leluhur agung tentang sebilah keris dengan kandungan budayanya, sehingga tidak di klaim lagi bahwasanya tosan aji ini merupakan peninggalan asli leluhur Bangsa Indonesia yang dahulunya merupakan senjata pamungkas dari kerajaan yang kebanyakan dari pulau Jawa," pungkas Kanjeng Daryono sambil meneruskan jalan kaki kirabnya. #Yani.
Thanks for reading Kirab Pusaka Keris dan Tombak | Tags: Peristiwa Budaya
« Prev Post
Next Post »