Poster Gantung Rezim Jokowi sekaligus disertai foto Presiden Jokowi dan tali tiang gantungan dipajang di mobil yang dipakai orasi mahasiswa di depan Gedung DPRD Kota Surakarta. Foto: Yani
GUGAT news.com SOLO.
Tepat pukul 16.15 ribuan mahasiswa yang datang dari arah sebelah Barat , sekitar 3 km berjalan kaki merupakan bagian dari Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mulai berdatangan dengan mobil panggung dari kampus yang menempuh jarak tidak kurang dari 3 km menuju ke Kantor Gedung DPRD Kota Surakarta. Rabu (28/8) sore hingga bakda Maghrib.
Begitu mulai memasuki halaman depan Kantor Gedung DPRD Kota Surakarta, suara menggema dan lantang diteriakkan oleh ribuan mahasiswa UMS yang sedang melakukan aksi. Revolusi.... Revolusi... Revolusi...! Lantaran diucapkan oleh ribuan anak anak muda, bisa dipastikan lagi sarat makna. Imbasnya, serasa hati bergetar sekaligus merinding mendengarkannya.
Ditambah lagi ribuan mahasiswa dari Universitas Negeri Surakarta (UNS) 11 Maret mulai berdatangan dari arah timur jalan raya Adi Sucipto, suasananya semakin gegap gempita di depan Kantor Gedung DPRD Kota Surakarta. Praktis, jalan sepanjang Adi Sucipto di area DPRD ditutup total. Bahkan kabarnya dari pihak Kapolres Surakarta tidak kurang mengerahkan 750 personilnya untuk pengamanan aksi mahasiswa Solo demo di DPRD Surakarta.
Menariknya, meskipun dihadiri oleh ribuan mahasiswa pendemo dari UNS, UMS dan perguruan tinggi lainnya di Kota Soloraya, namun suasana kondusif, aman, nyaman tetap terjaga meskipun mereka para mahasiswa itu berdatangan ke Kantor Gedung DPRD Kota Surakarta dengan berjalan kaki, baik dari UMS yang menempuh jarak tidak kurang dari 3 km, juga UNS lebih dari 7 km.
Tiada sedikitpun ribuan mahasiswa itu terjadi gesekan dengan aparat baik TNI -Polri yang berjaga-jaga di sekitar Gedung DPRD Kota Surakarta sekaligus area jalan raya Adi Sucipto selama aksi berlangsung hingga selesai dikumandangkannya adzan shalat Maghrib. Beragam aksi digelar dari mereka para mahasiswa UNS dan UMS serta BEM dari perguruan tinggi yang ada di Soloraya.
Cukup menarik dari beragam orasi yang disampaikan mereka para mahasiswa tersebut, baik yang ditujukan kepada Presiden Jokowi juga bagi mereka pejabat yang korupsi bahkan DPRD hingga DPR RI kesemuanya terkena sumpah serapah anak anak muda itu. Bukan hanya orasi saja untuk sindiran kepada Presiden dan keluarganya hingga kroni kroninya, melainkan ada pula sindiran dari bacaan puisi.
Mungkin ini yang cukup menarik, bisa jadi mereka para mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Soloraya itu sudah mulai kesal dan lelah sehingga mendadak ada permintaan mahasiswa di atas panggung mobil menyerukan untuk melakukan ruqyah. "Kita pasrahkan saja kepada Allah SWT melalui doa rukyah ini...! Biar semuanya menemui takdir Nya..!"
Rukyah pun langsung dijalankan oleh ribuan mahasiswa itu dengan bacaan Ayat kursi dilanjutkan Surat An Nass dan diakhiri dengan bacaan Surat Al Fatihah, setelah sebelumnya didoakan permohonan untuk di jadikanlah negeri ini kembali Baldattun Thoyibbatun wa Robbun Ghofur, negeri yang baik dan selalu dalam ampunan Ilahi. Saat itu, bersamaan dengan dikumandangkannya adzan Maghrib di Masjid DPRD Kota Surakarta.
Di luar dugaan, aparat kepolisian dan TNI yang dari mulai aksi digelar sore hingga Maghrib dengan penjagaan ketat, mendadak sedikit mulai berubah dan ramah, dengan memberikan kepada ribuan mahasiswa keleluasaannya untuk masuk ke halaman Kantor Gedung DPRD Kota Surakarta sekaligus dipersilakan untuk membacakan sikap pernyataannya dengan 13 macam tuntutan. Usai pembacaan tuntutan, ribuan mahasiswa pun kembali pulang dengan damai. #Yan 1.
Thanks for reading Mahasiswa Solo Teriakan Revolusi...! | Tags: Politik
« Prev Post
Next Post »