Tugu Ireng atau Titik Nol Kampung Batik Laweyan yang dahulunya merupakan Pasar Benang Lawe di Laweyan, Solo. (1546). Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Boleh jadi, kalau Kampung Batik Laweyan ini termasuk tertua sebagai Kampung pembuatan atau industri perbatikan (1546), kalau Kampung Laweyan saja tanpa embel-embel Batik, mungkin lebih tua Kampung Nusupan yang kini masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo. Ratusan tahun silam, saat itu belum ada Kabupaten Sukoharjo. Sukoharjo ada setelah setahun negeri ini Merdeka, 1946.
Sekarang ini Kampung Nusupan masuk wilayah Kalurahan Kadokan, Grogol, Sukoharjo. Selain Kampung Nusupan yang ada di sekitaran abad 13-14 Jaman Kerajaan Majapahit, saat itu di sebelah barat dari Kampung Nusupan, juga ada kampung tua, Kampung Semanggi. Ketiga kampung ini masih meninggalkan sejarah tersendiri. Sebelum dikenal Kampung Batik Laweyan, berjuluk cukup Kampung Laweyan saja.
Memiliki heritage bersejarah peninggalan Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15, Kasultanan Pajang, Bandar atau pelabuhan, dermaga perdagangan yang dikenal Bandar Kabanaran, bagian dari Sungai Jenes, anak sungai Bengawan Semanggi, saat itu belum ada sebutan Sungai Bengawan Solo. Nama Sungai Bengawan Solo, ada setelah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat 1745.
Baik Kampung Nusupan dan Kampung Semanggi yang berdampingan ini juga memiliki bandar. Bandar Nusupan serta sebelah barat nya dikenal sebagai Bandar Semanggi. Keberadaan kedua bandar tersebut di saat masih adanya berdiri Kerajaan Majapahit abad 13-14. Sehingga selayaknya kalau Kampung Semanggi yang kini ada di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo dan Kampung Nusupan masuk Sukoharjo ini usianya lebih tua dari Kampung Laweyan.
Hanya saja, kepopuleran dari Kampung Semanggi serta Nusupan tidaklah seperti Kampung Batik Laweyan yang bukan saja nasional melainkan International itu dengan industri batik sekaligus banyaknya peninggalan sejarah. Sehingga sah dan wajar saja, kalau Kampung Batik Laweyan lebih terkenal daripada Kampung Semanggi, Solo dan Kampung Nusupan, Sukoharjo. Bisa dipastikan lagi, banyaknya dikunjungi wisatawan domestik serta internasional.
Di Kampung Batik Laweyan, bukan hanya bisa berbelanja batik saja melainkan banyak hal bisa dilakukan bagi mereka pengunjung wisatawan. Bisa praktek langsung membatik seperti biasanya ibu ibu pekerja batik di rumah industri batik Laweyan, anak muda atau bapaknya bisa mencoba praktek me ngecap lembaran kain mori putih.
"Bisa pengunjung wisata ke Kampung Batik Laweyan melakukan praktek langsung membatik di tempat kami Batik Mahkota Laweyan. Juga bisa me ngecap,m bagi anak muda juga bapak- bapak. Setidaknya bisa merasakan sensasi membatik," papar Ir Alfa Bella pemilik industri batik Mahkota yang ada di Kampung Batik Laweyan, Solo.
Selain membatik, masih menurut penuturan Alfa Bella, panggilan akrab Ir Alfa Bella, Ketua Paguyuban Kampung Batik Laweyan ini, pengunjung wisata ke Kampung Batik Laweyan bukan hanya bisa berkutat di seputar batik saja, melainkan masih banyak wisata lainnya yang bisa dikunjungi. Wisata bersejarah dan Kulineran serta penginapan homestay rumah kuno. Ada pula hotel berbintang juga hotel kelas melati.
Intinya, pengunjung wisata ke Kampung Batik Laweyan tidak perlu risau, semua yang dicari ada di Kampung Batik Laweyan. Kulineran jadul, jaman dulu, angkringan, wedangan dengan menu tradisional, ada dan buka dari pagi hari hingga dinihari. Kue khas oleh oleh Solo, juga digelar. Apem, Serabi, Ledre dan masih banyak yang lainnya.
"Wisata dengan jalan kaki serasa justru lebih nyaman, sewa sepeda, becak, mobil wisata juga disediakan. Bisa langsung ke Makam kuno tertua di Solo sekaligus cikal bakal berdirinya Dinasti Mataram Islam, Ki Ageng Henis. Masjid tertua, Laweyan, Bandar Kabanaran serta bungker dan pastinya rumah rumah kuno awal abad 16. Dan masih banyak lainnya yang tak mungkin selesai dalam sehari. Untuk lebih jelasnya, berkunjung saja ke Kampung Batik Laweyan," pungkas Ir Alfa Bella, tersenyum m #Yani.
Thanks for reading Melihat Secara Dekat Kampung Batik Laweyan Solo | Tags: Budaya
« Prev Post
Next Post »