Tampak Gusti Puger banyak bertanya kepada pemilik stand UMKM kerajinan tentang teknik-teknik melukis pot dari limbah kain batik. Foto : Yan 1.
GUGAT news.com SOLO
Sepertinya beliau salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini, Gusti Pangeran Haryo GPH Puger tampak menikmati sekali dengan suasananya acara Festival Laweyan 2024 di Kampung Laweyan, Kampung Tertua di Kota Solo.
Sebagai buktinya, malam itu, Kamis (26/9), dari puluhan tenan stand UMKM baik yang menjajakan kulineran hingga pameran kerajinan disambangi satu persatu untuk dilihat sekaligus dipakai semacam acuan untuk disinggahi. Kali pertama mencoba untuk mencicipi lezatnya Siomay Nosa sambil berbincang-bincang dengan pemiliknya seputar mengolah Siomay -Batagor (bakso tahu goreng) agar lezat.
Perlu diketahui, Gusti Puger panggilan akrab GPH Puger ini bukan hanya cukup sebagai budayawan saja, melainkan banyak kegiatan dilakoni yang berkaitan dengan kebudayaan pastinya. Melukis dilakoni, memasak sesuatu kegiatan yang sering dijalani, sehingga tidaklah mengherankan lagi jika beliau banyak mengenal resep resep masakan dari yang sederhana dan tradisional hingga kekinian dan milenia.
"Saya suka dengan masakan yang pahit pahit, nah kebetulan saat beberapa lama berjalan dari stand satu ke UMKM lainnya, melihat ada pare yang identik dengan siomay, ya saya berhenti dan membeli. Alhamdulillah... masa kecil saya di keraton biasa diajarin memasak oleh Ibunda, ya akhirnya saya bisa dan suka memasak selain kegiatan budaya yang banyak sekali jenisnya. Tari, nyanyi, teater, geguritan hingga melukis saya jalani,";terang Gusti Puger sambil menikmati lezatnya Siomay -Batagor Nosa.
Selesai bersiomay -Batagor, kembali giliran Gusti Puger menikmati manisnya Es Susu Sogan Laweyan yang baru ada di tanah air dan khususnya di Kampung Batik Laweyan dari jagonya peracik minuman sehat, Bang Jojon. Begitu menyeruput Es Susu Sogan Laweyan, saat itu pula Gusti Puger memberikan semacam testimoni sekaligus berkenan memberikan arahan, saran agar Es Susu Sogan Laweyan, beken, moncer dan viral ada bukan hanya di Kampung Laweyan saja, melainkan ada dimana-mana.
Sebagai budayawan yang suka dengan kegiatan masak memasak, Gusti Puger sudah membuktikan dengan membeli dan mencicipi makanan dan minuman pada giat acara Festival Laweyan 2024 di Kampung bersejarah peninggalan leluhur Sultan Hadiwijaya Kerajaan Kasultanan Pajang pada abad 15 silam. Saatnya beliau mengunjungi stand UMKM pameran kerajinan melukis pot dengan limbah kain batik.
"Alhamdulillah.. selain berkegiatan di seputar kebudayaan, saya juga senang melukis dan beberapa kali ikut pameran. Di Festival Laweyan 2024 ini, saya kagum dengan pelukis yang mampu menggunakan bahan kain batik yang sudah menjadi limbah dan banyak ditemukan di Sungai Jenes Laweyan, sungai peninggalan sejarah Joko Tingkir yang pastinya luar biasa hasilnya karya Willy itu, melukis pot dengan limbah kain batik," tutur Gusti Puger, mengaku bangga.
Diterangkan Willy, begitu dirinya kebingungan untuk membuangnya setelah selesai dari giat acara resik resik atau bersih bersih Sungai Jenes Laweyan yang sangat bersejarah peninggalan Kasultanan Pajang, banyak menemukan limbah rumah tangga berupa kain, itulah mulai muncul ide kreatif dari hati seseorang sebagai pelukis. Bukannya dibuang melainkan langsung diolah untuk menjadi kerajinan. Jadilah lukisan pot bunga dengan limbah kain batik.
"Sumonggo, silakan saja, nanti setelah event Festival Laweyan 2024 selesai, bisa berkunjung ke galery kami yang ada di Klasemen, Kampung Batik Laweyan. Selain bisa pengunjung melihat proses pembuatannya, pastinya bisa pula membeli hasil karya kami yang memanfaatkan dari bahan limbah kain batik yang saat itu saya ambil dari tumpukan limbah di Sungai Jenes, sungai peninggalan Joko Tingkir, raja Kasultanan Pajang," promosi Willy yang memang hasil karyanya cukup bagus, pastinya membanggakan. #Yani.
Thanks for reading Gusti Puger Nikmati Gelaran Festival Laweyan 2024 | Tags: Budaya
« Prev Post
Next Post »
