Satu persatu perangkat Gamelan Sekaten dibungkus dengan kain mori putih yang selanjutnya diangkat untuk kembali masuk ke dalam Sasana Sewaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Tepat pukul 09.00 WIB, ratusan abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang hendak mengambil kembali seperangkat Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari untuk dibawa masuk ke Sasana Sewaka, satu persatu sudah mulai berada di area Pagongan Kidul atau Selatan dimana ada Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu.
Setelah sepekan dari mulai Senin (9/9) siang sekitar pukul 14.00 WIB sampai Minggu (15/9) pukul 23.00 WIB, ditabuh, dibunyikan secara bergantian, pada hari ini Senin (16/9) pagi sekitar pukul 09.00 WIB, dan perangkat gamelan baik Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari satu persatu sudah tertutup rapat dengan lembaran kain mori putih, selanjutnya dikeluarkan dari Pagongan.
Dengan sangat berhati-hati dan ratusan abdi dalem itu senantiasa melafalkan ucapan Bismillah, seperangkat Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu yasan atau dibuat oleh beliau Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645) di letakkan di halaman depan Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Begitu kesemuanya sudah dikeluarkan dari Pagongan, mulailah di angkat menuju Bangsal Sasana Sewaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Selesai dari pengembalian Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu untuk dibawa masuk keraton, selanjutnya giliran seperangkat Gamelan Sekaten Kyai Guntur Sari yasan Sinuhun Paku Buwono (PB) IV Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1788-1820) yang ada di Pagongan Lor atau Utara. Sama dengan Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu, setelah ditutup dengan kain mori putih dan diletakkan di halaman depan serambi Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, segera ratusan abdi dalem itu langsung mengangkat untuk dibawa masuk ke Bangsal Sasana Sewaka.
Sayangnya, satu persatu abdi dalem tersebut sepertinya kurang berkenan manakala GUGAT news menanyakan nama nama satu persatu jenis Gamelan Sekaten, baik Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu atau Kyai Guntur Sari. Mereka selain diam membisu tanpa berkenan menjawabnya, ada yang menjawab kurang hafal nama jenis perangkat gamelan itu. "Maaf, kami tidak hafal nama namanya perangkat gamelan," ujar abdi dalem yang pada telinganya diikati bunga Gajah Oling. Konon bunga melati Gajah Oling ini mampu menangkal ganguan mahluk halus.
Bisa jadi, konon kabarnya keengganan mereka para abdi dalem untuk tidak mau menyebutkan nama nama satu persatu akan jenis dan wujud perangkat Gamelan Sekaten baik Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari tersebut, bagian dari merupakan sumpah tersendiri. Artinya, serasa pamali kurang baik untuk menyebutkan namanya kepada siapapun orang meski sebenarnya mereka para abdi dalem itu tahu nama seluruhnya jenis perangkat Gamelan Sekaten.
Tak lama kemudian, begitu kedua perangkat Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari sudah berada di dalam Bangsal Sasana Sewaka, keluarlah hajat Ndalem Sinuhun Paku Buwono XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Gunungan Gerebeg Maulud untuk dibawa ke Serambi Masjid Agung guna didoakan oleh Penghulu Tafsir Anom Masjid Agung KH Muhtarom yang untuk selanjutnya dibagikan kepada pengunjung yang berada di Masjid Agung. #Yani.
Thanks for reading Hari Ini Gamelan Sekaten Kembali Masuk Keraton | Tags: Peristiwa Budaya
« Prev Post
Next Post »