Gusti Puger Susuri Dan Sejarahkan Benteng Cempuri Keraton

September 08, 2024
Minggu, 08 September 2024


 Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto : Yani

GUGAT news.com SOLO

Minggu pagi, (8/9) sekitar pukul 08.00 WIB, tiba tiba ponsel GUGAT news  berdering ada panggilan dari beliau Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger, salah satu adik kandung dari Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, untuk datang ke rumahnya Ndalem Kapugeran yang ada di sebelah Utara Museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

" Nggih Gusti, wonten dawuh? Ya Gusti, apa ada perintah? Ngestoaken dawuh Gusti, ini kebetulan sedang sarapan di sekitar area keraton. Saya segera sowan, datang ke Ndalem Kapugeran, Gusti," ponsel pun segera GUGAT news, akhiri pembicaraan dengan Gusti Puger, panggilan akrab GPH Puger dan langsung meluncur ke Ndalem Kapugeran.

Tanpa obrolan dulu, GUGAT news diminta langsung naik ke Andong, kereta kuda dan berjalan keluar dari Ndalem Kapugeran. Tepat di depan halaman perparkiran museum Keraton, Gusti Puger memulai ceritanya. Mensejarahkan Benteng Cempuri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bersama bangunan yang ada. Benteng Cempuri ada di dalam Benteng Baluwarti yang mengelilingi seluruh bangunan keraton.

Dari Museum Keraton andong berjalan pelan-pelan ke arah Selatan, disitulah Gusti Puger mulai menerangkan sejarah yang dimulai dari Ndalem Mloyokusuman, Kampung Tamtaman, tembok benteng museum, Ndalem Gondorasan, dapur untuk masak memasak sesajian lanjut Taman Baluwarti yang kini menjadi Kantor Kalurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon.

Andong berbelok ke barat menuju Alun-alun Kidul yang tengah direvitalisasi, sebelum masuk Alkid, ada Sitihinggil Kidul yang kondisinya memprihatinkan, kumuh dan berbau karena bekas dipakai kandang Kebo Bule. Keluar dari Kori Brojonolo Kidul, langsung persis berada di Ndalem Sekolanggen, dapur yang khusus memasak untuk jamuan tamu raja. 

Ndalem Kayonan yang kini ditempati GKR Indriyah, adik Gusti Puger, omah susu, perahan susu sapi untuk raja yang di depan nya Ndalem Ngabeyan, terus ke arah barat ada Ndalem Lossan, khusus untuk tempat tinggal abdi dalem yang tuna netra. Kampung Wirengan khusus untuk seniman tari pria dan di depan nya Ndalem Brotokusuman yang kini dipakai untuk umum semacam gedung pertemuan.

"Masih ada beberapa Ndalem Pangeran peninggalan Sinuhun PB X dan XI di dalam keraton ini, namun ada pula yang sudah dibeli pejabat atau pengusaha. Di luar keraton sebenarnya dahulu juga banyak Ndalem Pangeran, selain rusak juga pindah tangan kepemilikan," terang Gusti Puger, sambil melanjutkan penuturan sejarah bangunan Benteng Cempuri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Ada sekolah khusus untuk putri bangsawan, Pamardi Putri yang bangunannya gandeng dengan pintu Keraton Kulon. Di depan pintunya keraton kulon ada Ndalem Mangkubumen PB X serta di sebelah utaranya ada Ndalem Madukusuman PB XII. Mentok ke Utara ada taman Mangkuyudan dan Ndalem Purwodiningratan PB II dan Ndalem Sasana Mulya yang berhadapan dengan Ndalem Sasana Putra.

Sebelah timur Ndalem Sasana Mulya ada tempat kereta yang persis di depan nya ada Talang Paten, tempat dikeluarkannya jenazah dari dalam benteng Cempuri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Tak jauh dari Talang Paten ada Masjid Paromosono PB II (1750) an. Sampailah sudah di halaman Kori Kamandungan yang sudah naik andong tidak kurang menempuh jarak 3 km.

"Dari Kori Kamandungan, Kori Brojonolo Lor dan sedikit ke arah timur ini, perjalanan sudah sampai di rumah saya, Ndalem Kapugeran," tutur Gusti Puger sambil menyilakan GUGAT news turun dari andong untuk makan dan minum di kantin yang ada di halaman Ndalem Kapugeran. #Yani 1.

Thanks for reading Gusti Puger Susuri Dan Sejarahkan Benteng Cempuri Keraton | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS