Wahana permainan ayunan perahu Nabi Nuh AS banyak sekali diminati pengunjung Sekaten Solo 2024 dari berbagai daerah di Soloraya. Foto: Yani
GUGAT news.com SOLO
Sepertinya adanya Pasar Rakyat pada acara tahunan Peringatan Maulud an, Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang lebih populer dengan sebutan Sekaten, di Solo Sekaten tahun ini 2024 tampak lebih semarak, meriah jika dibandingkan tahun sebelumnya. Ratusan tenan, stand UMKM dengan beragam jenisnya mewarnai gelaran pasar rakyat dari pagi hari jam 10.00 hingga malam hari pukul 22.00 WIB.
Tidak kurang dari 250 stand UMKM dari kulineran Hidangan Istimewa Kampung (HIK) wedangan atau angkringan menu tradisional, masakan dan makanan kekinian, busana, sepatu dan tas hingga peralatan sekolah dan olahraga. Tidak kurang dari 50 an wahana permainan anak-anak sampai orang dewasa. Sehingga tidaklah mengherankan lagi, dari usia anak-anak, remaja, dewasa, orang tua emak-emak bahkan bapak tumplek blek di area Sekaten Solo 2024.
"Alhamdulillah...kami dari pihak Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, untuk tahun ini bisa membuka 250 an tenan, sehingga bisa banyak bekerja sama dengan ratusan UMKM SE Soloraya, bahkan Jogjakarta, Semarang dan sekitarnya. Serta puluhan wahana permainan tradisional dan kekinian, sehingga tahun ini tampak meriah meski tidak menggunakan area Alun alun alun Lor," papar GKR Wandansari Koes Moertiyah.
Ditambahkan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah yang akrab disapa Gusti Mung ini, pasar rakyat digelar dari mulai 24 Agustus sampai 22 September. Sebagai puncaknya nanti 16 September dengan Grebeg Gunungan Maulud. Sepekan sebelumnya, pada setiap harinya di halaman Masjid Agung dibunyikan gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari.
Khususnya di halaman Masjid Agung, biasa digelar Kulineran serba tradisional baik menu masakan, minuman dan jajanan atau bahkan permainan yang dijual. Ada Sego liwet, nasi gurih, cabuk rambak, tahu kupat telur asin, wedang ronde, dawet, asele dan kinang tembakau serta pecut penjalin. Kesemuanya menu makanan dan permainan itu memiliki makna filosofi tersendiri.
Kabarnya dengan mengkonsumsi Sego liwet yang dahulunya hanya merupakan menu makanan kaum ketaton ningrat, bangsawan serta saudagar pengusaha batik Laweyan saja, bisa membawa berkah tersendiri. Bahkan dengan mengunyah kinang tembakau bersamaan dengan menikmati tabuhan gamelan Sekaten, bisa menjadikan usia panjang dan awet muda.
Demikian pula dengan telur asin, tahu kupat minuman wedang ronde, asele dan dawet serta cambuk penjalin, kabarnya ada berkah tersendiri. Misal dengan pecut atau cambuk, bisa menjadikan suburnya lahan pertanian dengan dibajaknya tanah sawah dengan hewan sapi. Pecut atau cambuk untuk sapi ini, konon membawa berkah tersendiri akan kesuburan tanah sawah serta perkebunan.
Menariknya lagi, dari ratusan stand UMKM sekaligus puluhan wahana permainan yang digelar dari Gapura Gladag, jalan di depan Masjid Agung atau sisi barat Alun-alun Lor yang tengah direvitalisasi hingga sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, ada beberapa stand cukup unik dan menarik. Foto bersama hantu, seseorang yang mengenakan kostum layaknya hantu, ternyata malahan banyak digemari pengunjung. Biaya untuk sekedar foto cukup se ikhlas nya. #Yan 1.
Thanks for reading Sekaten Solo 2024 Sangat Meriah | Tags: Budaya
« Prev Post
Next Post »