Tidak kurang dari 250 tenan UMKM di gelar di acara Pasar Rakyat Sekaten Solo 2024. Dari 24 Agustus -22 September. Laris manis tanjung kimpul dagangan habis uang terkumpul. Ungkapan dari mereka para pedagang. Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Sepertinya insiden Sekaten bersamaan dengan awal mula ditabuhnya baik Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari yang menjadikan saling dorong mendorong dari Kubu Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan kelompok dari kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) yang dipimpin oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah yang akrab disapa Gusti Mung ini, tidak memiliki dampak terhadap pedagang dan pengunjung Pasar Rakyat Sekaten 2024.
"Mungkin bukan saya saja yang tidak mengetahui tentang kejadian di Pagongan Gamelan Sekaten yang ada di halaman Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Pedagang lainnya mungkin juga tidak tahu atau malah tidak mau tahu. Tahu kasak kusuk setelah selesai peristiwa adanya perseteruan diantara kubu Sinuhun PB XIII dengan LDA saling baku hantam. Alhamdulillah...tidak ada pengaruhnya bagi kami pedagang UMKM," ujar Yanti pedagang angkringan yang ada di halaman Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Laris manis tanjung kimpul dagangan habis uang terkumpul, lanjut Yanti seraya tersenyum, bagi kami selaku ratusan pedagang UMKM angkringan, wedangan atau yang lainnya, termasuk kulineran kekinian sekaligus puluhan wahana permainan, sepertinya tidak mau memikirkan adanya insiden di halaman Masjid Agung itu. Pihaknya lebih fokus dan konsentrasi agar apa yang menjadikan usahanya laris manis.
"Alhamdulillah...bagi kami tidak ada dampaknya, usaha tetap jalan dan laris. Kami tidak perlu memikirkan peristiwa itu, tidak ada manfaatnya sekaligus bukan wilayah kami. Intinya, kami datang hanya berharap berkah dari Gusti Kang Murbeng Dumadi Akaryo Jagad, Allah SWT di acara Sekatenan yang memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sekaten setiap tahunnya membawa berkah rejeki dari Allah SWT bagi pedagang," ujar Yanti lagi lagi tersenyum.
Bagaimana tidak, masih menurut penuturan Yanti yang sudah beberapa kali mengikuti acara Pasar Rakyat Sekaten Solo, bisa dipastikan lagi selalu mendapatkan keuntungan setiap selesai sebulan dari gelaran Pasar Rakyat Sekaten Solo. Untuk tahun ini, sewa 1 tenan tenda berukuran 3 x 3 dikenakan biaya Rp 6 juta. Dan Alhamdulillah... keuntungannya bisa berlipat dari mulai kerja jam 10.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB setiap harinya hingga selesai sekaten.
Bahkan, tambah Yanti, ada pula mereka keuntungannya yang berlipat lipat. Uang sewa tenan, 1 tenda Rp 6 juta bisa dihasilkan dari bekerja sore hari pukul 16.00 WIB sampai 22.00 WIB. Adalah tetangga tenan milik Yanti yang berdagang kuliner kekinian. Bakso Goreng Gunting, kabarnya setiap harinya tidak kurang dari 300-350 porsi. Setiap porsinya dibandrol dengan harga Rp 20 ribu. Tinggal di kalikan saja dengan jumlah porsinya.
"Bisa jadi, ada yang lebih dari 6 juta hasil pemasukan dagangan UMKM nya. Masalah nya bukan hanya UMKM kulineran saja, banyak yang lainnya. Semacam pakaian, sepatu dan tas, kain batik, makanan khas sekaten termasuk mainan anak-anak jaman dulu yang tradisional justru masih laris. Kalau saya selain wedangan juga ada menu sayuran tradisional. Alhamdulillah...laris. itulah berkah sekaten, semuanya pedagang dapat berkah rejeki dari Allah SWT," ujar Yanti menutup omongannya lantaran harus melayani pembeli. #Yani.
Thanks for reading Sekaten Solo Selalu Membawa Berkah | Tags: Ekonomi Sosial
« Prev Post
Next Post »