Puluhan bahkan mungkin ratusan UMKM yang ada di Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bersamaan Haul Solo, laris manis dagangan nya. Foto ; Yani
GUGAT news.com SOLO
Selama empat hari belakangan ini (20-24/10), suasananya jalan protokol di Kota Solo dari pagi hari hingga kembali pagi lagi, bisa dipastikan lagi selalu mendatangkan suasana kemacetannya. Utamanya sepanjang jalan yang tidak jauh dari area lokasi Haul Solo Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi yang ke 113 dan dipusatkan di Masjid Riyadh, Pasar Kliwon itu berdampak pada area jalan sekitarnya, bahkan termasuk jalan perkampungan.
Selain wilayah Kecamatan Pasar Kliwon, arus macetnya lalu lintas juga terjadi di berbagai wilayah, misalnya Kecamatan Serengan dan Jebres. Kota Solo yang memiliki 5 wilayah kecamatan itu, sepertinya hanya Kecamatan Laweyan yang tidak begitu berdampak, lantaran agak sedikit jauh dari lokasi Haul Solo. Sedangkan pada wilayah Kecamatan Banjarsari, macet terjadi di daerah Terminal bus Tirtonadi serta Masjid Sayed. Pastinya, macet total.
Kesemuanya itu tidaklah terlepas dari adanya penyediaan sarana kantong perparkiran oleh Pemkot Solo yang dalam hal ini, Dishub sudah tidak lagi menampung ribuan armada yang berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia. Menariknya sepertinya dampak macet di berbagai lokasi di Kota Solo, malahan berimbas laris manis nya mereka bagi para pelaku usaha UMKM. Baik di kampung maupun di tempat yang telah disediakan oleh panitia.
Sebagai misal, mereka para pelaku jasa usaha UMKM dengan beragam dagangannya yang ditawarkan, kesemuanya laku dengan laris manis. Apalagi pelaku usaha jasa kulineran, bisa dipastikan lagi "Laris Manis Tanjung Kimpul, dagangan habis uang terkumpul" Seperti halnya dengan Angkringan Mbak Yanti yang ada di halaman Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. "Alhamdulillah...laris manis," ujar Yanti tersenyum.
Kalau pada hari biasa, lanjut Yanti, ia hanya melayani pembeli makanan yang kebanyakan melakukan transaksi pada perkainan di Pasar Klewer. Itupun pastinya jam cukup terbatas, dari pagi hingga sore hari. Selain Pasar Klewer juga mulai tutup, pintu masuk ke area Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pun juga harus tutup sebelum Maghrib."Dan waktu yang singkat itupun juga sudah banyak mendatangkan berkah rejeki," tuturnya seraya tersenyum.
Memang, masih menurut penuturan Yanti, hari biasanya lain sekali pembeli jika dibandingkan Sekaten dan Haul Solo Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi ini, banyak pembeli hingga dini hari dan laris manis, sehingga perlu persiapan yang matang. Fisik dan materi, lantaran buka nonstop 24 jam. "Yah memang melelahkan, namun itu berkah rejeki nya sangat menyenangkan. Semuanya perlu untuk disyukuri," lagi lagi wanita cantik kelahiran Sragen ini tertawa lirih.
Masalah harga makanan dan minuman, memang agak sedikit berbeda, hanya saja masih sangat terjangkau pembeli yang berdatangan dari berbagai daerah di tanah air itu. Dsn Yanti pun juga tidak mau ambil keuntungan terlalu banyak. Pastinya harga merakyat bukan harus "ngepruk" menaikkan harga yang cukup mahal. Dengan harga kesehariannya, berselisih tidak banyak. Semuanya itu disebabkan hari biasa tidak sewa lapak, sedangkan Sekaten dan Haul Solo, ada yang sewa lapak ke panitia. #Yani.
Thanks for reading Puluhan UMKM Di Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Haul Solo Laris Manis | Tags: Ekonomi Sosial
« Prev Post
Next Post »