Untuk LDA Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, doa wilujengan nagari Mahesa Lawung berada di Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Selain lebih pagi gelaran acara untuk Wilujengan Nagari Mahesa Lawung ke Alas Kerendhawahana 15 km ke arah Utara Kerston Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang sudah masuk wilayah Kabupaten Karanganyar, sepertinya yang dilakukan oleh Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dalam hal ini dipimpin langsung oleh beliau Gusti Kanjeng Ratu ,(GKR) Wandansari Koes Moertiyah MPd, lebih lengkap.
Tepat pukul 08.00 WIB, setelah selesai didoakan ulama LDA, Kanjeng Mas Irawan di Bangsal Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang saat itu dipimpin langsung oleh beliau Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah MPd selaku Ketua LDA. Sebelumnya ritual lengkap wilujengan nagari Mahesa Lawung sudah dimulai doa dzikir tahlil di Gondorasan, dapur miliknya keraton yang khusus untuk dipakai memasak sesajian.
Selesai dari Gondorasan, masih ada acara ritual sakral di dalam keraton ada di dalam Bangsal Maligi. Barulah sesaji utama wilujengan nagari Mahesa Lawung yang berupa potongan kepala kerbau dan sesajian lainnya di keluarkan dari Kori Kamandungsn terus menuju Kori Brojonolo, langsung masuk Sitihinggil Lor dan berakhir di Bangsal Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk kembali didoakan bersama sekaligus serah pasrah kepada Kanjeng Mad Irawan.
Bisa jadi, inilah peristiwa yang membedakan dalam ritual wilujengan nagari Mahesa Lawung diantara Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan LDA Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Gusti Mung, panggilan akrab GKR Wandansari Koes Moertiyah MPd, sepertinya LDA lebih tertib dan runut. Untuk pembawaan sesaji khususnya potongan kepala kerbau saja yang membedakan.
Potongan kepala kerbau yang oleh Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dibawa khusus oleh mobil truk dari BRIMOB sekaligus mereka para abdi dalem pengusungnya dikawal ketat oleh beberapa orang anggota BRIMOB hingga ke area lokasi Alas Kerendhawahana, Karanganyar. Namun lain halnya dengan yang dilakukan oleh LDA Gusti Mung, cukup hanya diangkut potongan kepala kerbau itu dengan mobil pickup.
Khususnya untuk Sentana Ndalem, Kerabat Ndalem serta abdi dalem yang bertugas membawa baki sesajian, dengan mengendarai mobil bus malam. Bagi yang membawa mobil sendiri, diperkenankan mengikuti fi belakang mobil pengawalan Polresta Surakarta. Sedangkan Gusti Mung yang nantinya masih memimpin ritual sakral di altar Pohon Beringin Putih, lebih dahulu dengan mobil pribadi termasuk GKR Indriyah.
Menariknya, apa yang sebelumnya sudah diperhitungkan oleh Gusti Mung sama sekali tidak meleset. Meski bersamaan harinya namun berselisih jam-nya, tidaklah terjadi "benturan" di lokasi. "Kami sudah perhitungkan secara cermat, ritual pagi di keraton langsung kami segera berangkatkan. Sebenarnya LDA sudah berkoordinasi dengan pihak Sinuhun PB XIII, tapi beliau sepertinya kurang berkenan, ya sudah kami jalani pagi pagi. Dsn ... Alhamdulillah semua berjalan lancar,"pungkas GKR Wandansari Koes Moertiyah. #Yanj.
Thanks for reading LDA Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Juga Gelar Mahesa Lawung | Tags: Budaya
« Prev Post
Next Post »