Angkringan yang sekarang ini marak, ramai di sekitaran Soloraya. Dari yang biasa dengan gerobak dorongnya hingga kekinian, digelar dengan musik secara langsung. Foto : Yani
GUGAT news.com, SUKOHARJO
Kepada GUGAT news yang menjumpai di Wedangan atau Angkringan Subur 41 yang ada di Kampung Banaran, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah ini, beliau Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga merupakan adik kandung Sinuhun (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, menegaskan perlunya hati hati dan waspada dengan suasananya malam di angkringan.
"Namun demikian, bukan berarti yang di angkringan pagi, siang atau sore tidak perlu diwaspadai, kesemuanya jenis angkringan dengan segala jajanannya perlu disikapi dengan bijak. Artinya, setidaknya ada 5-6 dari 10 orang yang suka nongkrong dan ngemil makanan di wedangan manapun, banyak yang terkena penyakit gula darah tinggi alias diabetes. Hal ini yang perlu kita sikapi. Bukan salah dari penjual wedangan, melainkan kita sendiri," urai GPH Puger sambil tersenyum.
Kembali ditambahkan Gusti Puger, panggilan akrab GPH Puger, kalau saja bisa menyikapi dengan bijaksana, tidak ada salahnya memiliki hobi nongkrong di angkringan. Hanya saja, jam waktunya malam yang harus diperhatikan. Setidaknya, tidak harus setiap hari begadang di angkringan hingga larut malam dinihari. Sebaiknya pukul 23.00 WIB, sudah berada di rumah dan tertidur.
Lebih jauh Gusti Puger menjabarkan dampak baik buruk nya nongkrong di angkringan pagi, siang, sore dan malam. Sebenarnya hanya masalah caranya memanage, mengatur pola makan. Kalau sudah biasa, nyaman nyaman saja nongkrong di angkringan. Artinya, sumonggo, silakan bergelas gelas minum apa saja, hanya saja sebaiknya tidak disertai gula. Akan lebih baik untuk kesehatan, air putih, teh tawar, kopi pahit alias kopi tawar. Sebaiknya kopi benar benar bubuk bukan yang sachetan.
Kalau memang sekali dua kali, lanjut Gusti Puger mengkonsumsi sachetan boleh saja, namun jangan terus menerus. Bila ada juice, sebaiknya tanpa es dan gula. Semua jenisnya buah sudah memiliki kandungan kadar gula yang tidak begitu membahayakan ketika diminum sewajarnya. Hindari juice dari sachetan. Intinya, semua jenis minuman di angkringan boleh diminum, selama tidak ditambah gula. "Pastinya kalau mau hidup sehat lho!" tegas Gusti Puger.
Untuk makanan cemilan, sangat perlu untuk mengurangi yang berbau terbuat dari gorengan berlemak, asin bergaram serta manis bergula secara berlebihan pada setiap harinya. Untuk porsi makan nasi kucing alias nasi sambel bandeng, oseng, cukuplah sebungkus saja namun jangan dikombinasikan dengan mie instan, baik goreng maupun rebus. Selain masalah makan dan minuman, porsi lama duduk berjam-jam, juga kurang baik. Hindari nongkrong lebih dari 2 jam.
"Idealnya wedangan baik pagi, siang, sore dan malam hari, perlu menjaga pola makan dan minuman serta kualitasnya duduk berlama-lama. Khususnya untuk malam hari, sebaiknya waktu begadang cukup sampai jam 23.00 WIB. Ini pun diusahakan sudah di rumah dan tidur. Beberapa kali saya wedangan baik yang tradisional maupun milenia dengan gelaran musik, setidaknya ada 5-6 dari 10 pengunjung terkena diabetes. Boleh wedangan, tapi tetap atur makan minum dan jam meleknya mata," pungkas GPH Puger, serius. #Yani.
Thanks for reading Waspada Nongkrong Begadang Di Angkringan | Tags: Ekonomi Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »