Gang yang ada di samping Omah Loji Dul Chamid dan Omah Loji milik Priyo Sukamto yang populer dengan sebutan PPKS ini dikenal sangat wingit, angker sehingga oleh warga setempat dijuluki sebagai Gang Genderuwo. Foto: Achmad.
GUGAT news.com SOLO
Puluhan tahun silam, dari cerita turun temurun oleh orang tua baik yang tinggal di Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Sondakan, kebetulan kedua rumah peninggalan saudagar batik terkaya di Sondakan itu ada di jalan raya dr Rajiman namun masuk ke wilayah Kalurahan Sondakan sekaligus Kecamatan Laweyan, Solo, lantaran keangkeran nya sehingga disebut sebagai Gang Genderuwo.
Boleh jadi, di Jakarta pernah populer dengan sebutan Gang Kelinci hingga ada lagunya berjudul Gang Kelinci, Di Purwokerto, Banyumas terkenal dengan sebutan Gang Sadar tempat "Plesiran" yang tak jauh dari lokasi pariwisata Batu Raden. Sedangkan di Kampung Batik Sondakan, Laweyan, Solo cukup populer dengan adanya Gang Genderuwo. Untuk Gang Genderuwo, jangankan pada malam hari, siang hari pun sunyi.
Dari cerita turun temurun dan beredar di antara Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Sondakan yang saling berhadapan lokasinya, serta hanya dipisahkan oleh jalan raya Dr Rajiman, dijuluki Gang Genderuwo, masalahnya banyak sekali beragam jenis mahluk halus itu ada di gang sepanjang 50 meteran itu. Terutama jenis Genderuwo yang memiliki postur layaknya manusia dengan tubuh tinggi besar serta sekujur tubuhnya ditumbuhi rambut gimbal itu banyak mendominasi.
Menariknya, bahkan hingga sekarang ini bagi pemilik sifat indigo ataupun yang mampu untuk melihat secara mata batin spiritual, bisa menyaksikan keberadaan Genderuwo saling berlompatan di atas tembok berketinggian 5 meteran dan lebar 2 meteran. Dari rumah barat Dul Chamid melompat ke rumahnya Priyo Sukamto PPKS ke tembok timur. Namun demikian, keberadaan beragam jenis mahluk halus itu, meski biasa menampakkan diri tetapi tidak akan pernah mengganggu.
Sebelum menurunkan berita ini, GUGAT news pun mencoba untuk beberapa lama, malam sekitar pukul 20.00 WIB mengamati dari seberang jalan Gang Genderuwo di wilayah Kampung Batik Laweyan. Memang ada yang tampak aneh, sebelum Maghrib memang GUGAT sengaja bersepeda motor memasuki gang sempit itu, saat di tengah antara tembok tinggi mendadak meski tidak melihat hal yang menakutkan, seram namun bulu kuduk mendadak berdiri. Motor pun sedikit dipercepat agar segera sampai ke jalan raya dr Rajiman.
Akhirnya begitu sampai di jalan seberang, waktu untuk mengamati Gang Genderuwo bisa lebih leluasa sekaligus terasa nyaman dan aman. Kembali GUGAT news menyeberang menuju Gang Genderuwo serta merta bertanya seseorang bapak yang menutup pintu pagar Gang Genderuwo yang dijawabnya cukup singkat. "Untuk jaga keamanan." GUGAT news pun bertanya tanya, keamanan maksudnya untuk pencurian atau wingit, angkernya Gang Genderuwo agar tidak dipakai keluar masuk orang. #Yani.
Thanks for reading Gang Genderuwo Di Kampung Sondakan Solo | Tags: Peristiwa Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »