GKR Alit Pimpin Sadranan Ruwahan Sinuhun PB XIII Di Ki Ageng Henis

Februari 03, 2025
Senin, 03 Februari 2025


 Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Alit Salah satu Putri Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang tertua, kakak dari Sinuhun PB XIII. Foto ; Yani.

GUGAT news.com SOLO.

Setelah sebelumnya, Minggu (2/2) sekitar pukul 08.00 WIB, ritual sakral Sadranan Ruwahan ke cikal bakal berdirinya Dinasti Mataram Islam Panembahan Senopati sampai Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini  ke Pasarean Ndalem Ki Ageng Henis dilakukan oleh beliau Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah yang akrab disapa Gusti Mung selaku Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, barulah keesokan harinya giliran dilakukan Sinuhun PB XIII.

Menariknya, tidaklah seperti biasanya Ziarah Tilik Kubur Leluhur Sadranan Ruwahan yang biasanya dipimpin langsung oleh beliau selaku Pengageng Perintah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun PB XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati (KGPH) Dipo Kusumo, namun tahun ini tidaklah dipimpin langsung oleh beliau Gusti Dipo, panggilan akrab KGPH Adp Dipo Kusumo melainkan dipimpin oleh GKR Alit, Putri Ndalem tertua Sinuhun PB XII.

Pagi itu, selesai dibacakan doa dzikir tahlil yang diawali dengan lantunan Surat Al Fatihah dilanjutkan dengan Surat Yasin yang kemudian di teruskan dengan ucapan Tasbih, Subhanallah, Tahmid, Alhamdulillah dan Takbir Allahu Akbar oleh ulama keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Bangsal Pasarean Ndalem Ki Ageng Henis, masih dilanjutkan dengan bacaan Surat Al Ikhlas, Surat An Naas serta Al Alaq. 

Selesai sudah, puluhan baki nampan berisikan bunga mawar, melati dan kantil sebagai sarana tabur bunga di pusara pun langsung di bawa masuk oleh beberapa abdi dalem wanita untuk diletakkannya di depan pusara nisan Ki Ageng Henis, Nyai Ageng Pandanaran serta Nyau Ageng Pati, kerabat dari Ki Ageng Henis, ulama besar di jaman keemasan Kerajaan Pajang Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir.

Adalah Ki Ageng Henis cikal bakal berdirinya Kerajaan Dinasti Mataram Islam Panembahan Senopati hingga Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang bertahta saat ini. Ki Ageng Henis berputra Ki Ageng Pemanahan yang langsung berputra Danang Sutawijaya, saat itulah Danang Sutawijaya tinggal bersama kedua orangtuanya Ki Ageng Pemanahan dan Nyai Sabinah di Laweyan, Kampung tertua di Kota Solo.

Seiring berjalannya waktu, tumbuh besar dan gagah Danang Sutawijaya hingga berani tampil membantu Ayahandanya berduel melawan Pangersa Haryo Penangsang. Sebagai imbalannya dari Sultan Hadiwijaya yang dikarenakan sudah membantu membunuh Haryo Penangsang, diberikannya tanah perdikan oleh Jaka Tingkir di daerah Kota Gede yang kini masuk wilayah Jogjakarta. 

Di kota Gede inilah Danang Sutawijaya mengangkat dirinya sebagai raja pendiri Keraton Dinasti Mataram Islam dengan gelar Panembahan Senopati. Kesemuanya itu terwujud setelah ayahandanya Ki Ageng Pemanahan wafat. Jumeneng Noto lah Panembahan Senopati sebagai pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Dinasti Mataram Islam di Kota Gede yang dilanjutkan ke Kerto serta Plered, kesemuanya kini masuk wilayah DIY. 

Seterusnya Dinasti Mataram Islam berlanjut hingga ke Kartasura dan berakhir di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang saat ini bertahta Sinuhun Paku Buwono XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. # Yan.




Thanks for reading GKR Alit Pimpin Sadranan Ruwahan Sinuhun PB XIII Di Ki Ageng Henis | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS