GUGAT news.com SOLO
Dengan naik kapal laut mereka kembali ke tanah air dan pada tahun 1916 tiba dengan selamat. Sekembali ke Indonesia ia masih belajar lagi di madrasah Manbaul Ulum Solo. Karena ketekunannya dalam mencari ilmu, Muhammad Adnan sampai mendapatkan gelar Profesor dalam ilmu Fiqh.
Membina Rumah Tangga
Muhammad Adnan ketika belajar di Makkah kenal dengan Kiai Haji Akram, seorang saudagar berasal dari Laweyan Surakarta dan haji Akram akhirnya menjadi kakak mertua Muhammad Adnan. Haji Akram memilih cucunya untuk dijodohkan dengan Muhammad Adnan. Cucu H. Akram adalah Siti Maimunah putri kedua H. Shafawi, yang dilahirkan di Surakarta tahun 1907.
Konsultan Spiritual Islam, Solusi Segala Problema. Nikah Siri, Rukyah dll. Hub : A.A. Yani. 081325995968.
Dengan persetujuan kedua keluarga Tafsir Anom V dan H. Shafawi, dilangsungkan pernikahan antara Muhammad Adnan dan Siti Maimunah. Keduanya saling membantu dan melengkapi, Muhammad Adnan seorang yang alim dalam ilmu agama Islam, sedangkan Maimunah keturunan saudagar muslim, dan terdidik taat beragama.
Sesudah pernikahannya dengan Siti Maimunah, kemudian Muhammad Adnan tidak lagi tinggal di rumah mertua H. Syafawi akan tetapi Muhammad Adnan tinggal dirumah yang terpisah.. Rumah itu terletak di jalan Bumi 9 (komplek Projo), kampung Tegalsari.
Di sebelah jalan Bumi 9 berdiri sebuah masjid yang didirikan atas usaha Haji Shafawi dan Muhammad Adnan, serta dibantu oleh masyarakat muslim Tegalsari. Dari perkawinannya dengan Siti Maimunah, Allah menganugrahkan amanah (titipan) 15 orang anak, laki-laki dan perempuan.
Anak pertama sampai yang keenam atas kehendak Allah tidak diberi umur panjang. Putra-putri Muhammad Adnan yang pertama sampai keenam meninggal pada usia antara 1 sampai 2 tahun.
Pada tanggal 21 April 1930 Muhammad Adnan dianugrahi anak laki-laki yang ketujuh dan diberi nama dengan salah satu nama dari asma'ul husna, yakni Abdulhayi (Hamba Allah yang bersifat hidup). Berturut-turut lahirlah putranya yang lain. Adapun jumlah putra-putri Muhammad Adnan berjumlah delapan orang yaitu:
Abdul Hayi (1930-2003) dengan istri Masadah, dikaruniai 6 orang anak.
Abdulllah (1931-1999) dengan istri Maryati, dikaruniai 8 orang anak.
Abdul Basit (1933-2003) dengan istri Makrifah, dikarunia 6 orang anak.
Muhtaromah (1936-2002) dengan istri M. Ishom, dikaruniai 5 orang anak.
Abdul Hakim (1937-1996) dengan istri Siti Maemunah, berputra 3 orang anak.
Abdul Nur (1938) dengan istri Bidayah, berputra 3 orang anak
Abdul Hadi (1940) dengan istri Ita Siti Khatijah, dikaruniai 3 orang anak
Abdul Latif (1943) dengan istri Normala, dikarunia 3 orang anak.
Selain sebagai ibu rumah tangga Maimunah istri Muhammad Adnan juga menjadi pengusaha batik dan tenun. Ketika usaha tenunnya berkembang, Muhammad Adnan bersama istrinya pindah ke rumahnya sendiri, *di Jalan Bumi 1* (sebagian kecil lahannya sekarang yg ditempati Kelg M.AL Amin), sebelah selatan madrasah Ta’mirul Islam, tidak jauh dari rumah mertuanya
Thanks for reading Mengenal Sosok Tokoh Islam Solo Muhammad Adnan | Tags: Sosok
« Prev Post
Next Post »