Dr H Muhammad Kalono SH MSi Konsultan hukum yang cukup terkenal di Solo dan Pengamat Budaya dan sering bertemu dengan Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Ditegaskan oleh beliau pengacara kondang asal Solo yang sekaligus merupakan pengamat budaya yang sering melakukan diskusi dengan Sinuhun PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Dr H Muhammad Kalono SH MSi, sah dan wajar saja jika salah satu Putra Ndalem Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Purboyo mengeluarkan statement ' Nyesel Gabung Republik " di sosial media dan viral.
"Pastinya bukan tanpa alasan, KGPH Purboyo sampai berani mengeluarkan statement yang akhirnya menjadikan gegernya dunia maya diantara pro dan kontra. Justru insiden itu merupakan keberanian tersendiri dari seorang pangeran muda Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Memang, sebenarnya akan lebih tepat jika uneg uneg itu diungkapkan oleh para Putra Putri Ndalem Sinuhun PB XII. Bukan berarti cucu PB XII mengunggah itu salah, justru harus diunggah ke piblik masyarakat luas," tandas Dr H Muhammad Kalono SH MSi.
Masih menurut penuturan Ustadz Kalono, panggilan akrab Dr H Muhammad Kalono SH MSi, mungkin Pangeran Purboyo sudah menunggu cukup lama agar apa yang menjadikan amanah Sinuhun PB XII untuk lebih mendahulukan kepentingan sekaligus kesejahteraan masyarakat Indonesia itu, segera diwujudkan bukan terus disengsarakan seperti sekarang ini. Lebih mementingkan golongan, pribadi dan pejabat, oligarki serta asing dengan banyak mengorbankan rakyat.
Ditambahkan Kalono, Sinuhun PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat lah yang kali pertama monarki atau kerajaan di seluruh Nusantara yang ada 237 kerajaan mau mengakui sekaligus mendukung dengan dana dan fasilitas lahan di berbagai daerah akan kemerdekaan tanah air. Kesemuanya itu diharapkan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat, namun apa yang terjadi, rakyat selalu dikalahkan.
"Sehingga perlu didukung sikap yang diambil oleh beliau salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang kini bergelar Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram Merasa " Nyesel Gabung Republik" Tak perlu disikapi emosi, bijak bersikap. Sudah beberapa banyak aset Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat diambil alih oleh negara?"tandas Ustadz Kalono.
Jauh sebelum republik ini ada, lanjut Ustadz Kalono, Nagari Surakarta dengan ibukota nya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sudah terwujud. 17 Pebruari 1745 berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang 200 tahun kemudian, barulah ada kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Sehingga bisa dipastikan lagi, banyak peninggalan aset kekayaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bertebaran di berbagai daerah di Nusantara.
" Disini perlunya sikap bijaksana dan kenegaraan dalam memahami uneg-uneg kekecewaan yang telah diungkapkan oleh Pangeran Purboyo. Tidak perlu difahami secara emosional, justru perlunya ada semacam perenungan mendalam dari pola pikir anak muda, Bendoro atau cucu dari PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini dalam menyikapi. Sah dan wajar saja kalau Pangeran Purboyo harus mengungkapkan kegelisahan rakyat yang harusnya sejahtera sesuai amanah PB XII malahan sekarang ini rakyat merana!" pungkas Dr H Muhammad Kalono SH MSi. #Yanj.
Thanks for reading Sah dan Wajar Jika KGPH Purboyo Mengaku Nyesel Gabung Republik | Tags: Peristiwa Budaya
« Prev Post
Next Post »