Bendoro Raden Mas (BRM) Yudhistira Rachmat salah satu cucu ndalem dari Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang merupakan putra ndalem dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Ratih. Foto: Yani
GUGAT news.com SOLO
Adalah GKR Ratih yang merupakan salah satu Putri Ndalem Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang mempunyai putra berusia remaja dan tampan, BRM Yudhistira Rachmat, pemeran dari Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 silam, saat berlangsungnya ritual sakral Syawalan Ketupat Joko Tingkir di SOLO Safari, Senin (7/4) pagi.
" Sebenarnya Siapapun boleh boleh saja kok, dan pastinya sah untuk memerankan sebagai Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 saat berlangsungnya ritual adat Grebeg Syawalan Ketupat Joko Tingkir di Taman Satwa Taru Jurug yang kini dikenal sebagai SOLO Safari. Tidak harus bangsawan untuk berperan sebagai Joko Tingkir di Syawalan Jurug," jelas Kangjeng Gusti Pangeran Haryo Puger.
Konsultan Spiritual Islam. Solusi Segala Problema. Nikah Siri, Rukyah dll. Hub : A.A.Yani 081325995968
Masih menurut penuturan Gusti Puger, panggilan akrab KGPH Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini, orang biasa atau rakyat Juga tidaklah dilarang. Artis juga boleh apalagi trah Ndalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat juga Puro Mangkunegaran, prosentasenya lebih banyak diijinkan atau bahkan mungkin diharapkan oleh panitia.
Kalau kesakralan, lanjut Gusti Puger, sepertinya tidaklah sakral lagi dan sudah puluhan kali di gelar acara Syawalan Ketupat Joko Tingkir di Taman Jurug. Bahkan secara besar-besaran juga pernah dilakukan, Larung Agung menyusuri dengan getek rakitan bambu dari Langenharjo, Sukoharjo, masuk Jurug, Solo, Karanganyar hingga masuk ke wilayah Kabupaten Sragen. Kalau tak salah saat itu Joko Tingkir diperankan oleh Mas Paundra Mangkunegaran.
"Kalau menurut saya, sebagai pemeran Joko Tingkir hanya diharapkan oleh panitia yang mampu untuk menyedot penonton dari berbagai daerah di Soloraya. Beberapa memang banyak diperankan oleh keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, namun juga tidak sedikit dilakoni oleh mereka artis ibukota. Kalau masyarakat biasa sepertinya belum, mungkin diambil kalau cukup populer," ujar Gusti Puger yang menyatakan tidak ada unsur gaib.
Hanya saja, tambah Gusti Puger, sepertinya ada sedikit persyaratan yang harus dijalani oleh mereka siapa saja yang akan melakoni peran sebagai Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir pada acara Grebeg Syawalan Ketupat Joko Tingkir. Setidaknya berziarah ke makam Sultan Hadiwijaya di daerah Butuh, Sragen, itu yang utama. Seperti naik kuda dan naik perahu getek bambu, tidak harus bisa berkuda dan berenang.
"Baik berkuda dan berenang, oleh panitia sudah disiapkan khusus pengawal, tinggal mental keberanian saja naik kuda dari Jurug menuju Sungai Bengawan Solo dan naik perahu bambu di atas derasnya air Sungai Bengawan Solo yang meski tak begitu dalam, namun kalau meluap banjir bisa sampai ke Tuban, Jawa Timur. Tidak perlu takut, sudah disiapkan pengawal yang ahlinya. Sekali lagi, selain tak ada unsur gaib, mistik dan klenik, siapapun boleh memerankan Joko Tingkir di Grebek Syawal Ketupat Joko Tingkir pada setiap tahunnya," pungkas KGPH Puger. # Yani.
Thanks for reading KGPH Puger: Siapapun Boleh Memerankan Joko Tingkir Di Syawalan Ketupat Joko Tingkir | Tags: Budaya
« Prev Post
Next Post »