Pro Kontra Pasar Rakyat Di Alun alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta

Belum lama selesai direvitalisasi, kini dari 19 April hingga 18 Mei Alun alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sudah dipakai sarana area Pasar Rakyat atau Pasar Malam.

GUGAT news.com SOLO

Sepertinya sah dan wajar saja, jika saat ini tengah marak lagi suasananya kurang nyaman di dalam keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Bukan tanpa alasan, salah satu cucu dari Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga merupakan anggota DPRD Kota Surakarta, Ginda cukup menyayangkan dengan gelaran Pesta Rakyat di Alkid.

Sedangkan dari pihak Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang saat ini tengah bertahta, dikabarkan telah memberikan ijin kepada pengelola untuk menggelar acara Pasar Rakyat yang dimaksudkan untuk memperingati Hari Kartini setiap tahunnya pada 21 April. Merasa sudah mendapatkan restu dan ijin dari Sinuhun PB XIII, Pesta Rakyat pun redmi digelar hampir satu bulan penuh ( 19/4-18/5). Bisa dipastikan lagi, suasana sangat meriah.

Puluhan atau bahkan ratusan wahana permainan sudah dioperasionalkan hampir 10 hari dari sebulan penuh itu tepat berada di tengah tengah alun alun Kidul, rumput pun bisa dipastikan lagi rusak dan mengering meski belum lama ditanami sesuai dengan jadwal revitalisasi. Bagaimana tidak semarak, ratusan wahana permainan masih saja jitambah stand tenda ratusan kulineran semakin menambah gegap gempitanya Alkid.

Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kangjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, mengaku kurang berkenan untuk membicarakan revitalisasi Alkid dengan kegiatan Pasar Rakyat. Sebagai budayawan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Gusti Puger, panggilan akrab KGPH Puger, memilih diam, tidak mau berkomentar.

" Kesemuanya saudara saya, Putra Putri Ndalem Sinuhun PB XII Keraton Kasunanan Surakarta yang pastinya satu dengan lainnya merasa lebih benar dan mungkin berkuasa ya? Untuk itu, saya lebih memilih diam saja tak perlu berkomentar. Sumonggo, silakan saja bagi yang berkepentingan untuk bersuara. Saya tak diam saja!" papar Gusti Puger tersenyum.

Akan halnya, Yanti, pedagang kulineran nasi jadul atau masakan kuno yang menempati tenda di sebelah sisi timur lapangan, mengaku sangat senang sekali dengan digelarnya Pasar Rakyat di Alkid. Yanti tidak banyak mengetahui pro dan kontra dengan adanya Gelaran Pasar Rakyat di Alkid.

" Di bangun dan diperbaiki, saya tahu pastinya agar lebih bagus dan indah. Tapi kalau masalah pro kontra gelaran Pasar Rakyat, saya tidak tahu dan tak mau tahu. Pokoknya kami telah membayar sewa tenda secara profesional dan berdagang ya sudah, selesai. Alhamdulillah...rejeki laris manis," ujar Yanti seraya tersenyum ceria lantaran bisa mendapatkan untung yang cukup. # Yani.

Thanks for reading Pro Kontra Pasar Rakyat Di Alun alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta | Tags: Budaya