Surat Dari Rakyat Untuk Pejabat Presiden Prabowo Subianto

April 21, 2025
Senin, 21 April 2025


 GUGAT news.com SOLO 

*SURAT TERBUKA UNTUK PRESIDEN  PRABOWO SUBIANTO* Dari Farid Umar Assegaf, Aktivis 98, Korban Persekusi di Solo Surakarta, 20 April 2025

Yang Terhormat, 

Bapak Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia

Dengan hormat,

Izinkan saya, Farid Umar Assegaf seorang anak bangsa yang tak pernah lelah mencintai republik ini dengan caranya sendiri, menulis sepucuk surat yang lahir dari luka, namun ditulis dengan harapan.

Pada Rabu, 16 April 2025, saya bersama rekan-rekan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi rumah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo. Tujuan kami satu: menyuarakan kebenaran dan menuntut klarifikasi publik atas dugaan kejanggalan ijazah akademik beliau—sebuah isu yang telah lama menjadi polemik dan menuntut transparansi demi menjaga integritas republik.

Namun, alih-alih disambut dengan dialog atau sekadar penghargaan atas hak konstitusional kami untuk menyampaikan pendapat, saya justru disambut dengan tangan-tangan kekerasan. Saya dijambak, ikat kepala saya ditarik, saya diancam secara rasis dan fisik, bahkan nyawa saya digertak seolah tak berharga. Saya ditodong dengan ancaman: “Kau akan dibunuh dan mayatmu akan dibuang sementara teman saya yang mau meneneggahi Bung Otok juga di persekusi . Dan ini, saya yakini, bukan sekadar tindakan brutal individu, tetapi bentuk nyata persekusi terhadap kebebasan sipil.

Bapak Presiden terhormat,

Apakah ini wajah demokrasi yang akan Bapak rawat ke depan? Apakah ruang aspirasi rakyat harus dibayar dengan darah dan air mata? Saya tidak sedang mencari simpati, tapi keadilan. Sebab luka ini bukan hanya milik Farid Umar Assegaf—ini luka demokrasi, luka konstitusi, luka bangsa.

Saya tidak meminta Bapak untuk memihak. Saya hanya menuntut keberpihakan Bapak kepada *konstitusi,* kepada *hukum,* kepada *hak rakyat untuk menyampaikan pendapat tanpa intimidasi.* Bukankah Bapak sendiri pernah berkata bahwa prajurit sejati melindungi rakyat, bukan membungkamnya?

Saya memohon perhatian serius dari Bapak Presiden untuk:

- Menyuarakan secara terbuka kecaman terhadap praktik persekusi atas nama loyalitas politik.

- Memastikan aparat penegak hukum memproses peristiwa ini secara transparan dan adil.

- Mengingatkan seluruh elemen negara bahwa kritik terhadap mantan pejabat bukanlah makar, melainkan vitamin demokrasi.

Saya percaya, di tengah segala perbedaan dan turbulensi politik, masih ada harapan bagi Indonesia yang adil dan merdeka sepenuhnya. Namun harapan itu hanya akan hidup jika pemimpinnya *berdiri di atas hukum,* bukan di bawah tekanan loyalis atau barikade kekuasaan masa lalu.

Dengan menulis surat ini, saya tidak gentar. Saya justru lebih kuat. Karena saya tahu, suara rakyat yang paling tulus selalu lahir dari keberanian melawan ketakutan.

Demikian surat ini saya sampaikan sebagai suara nurani dan peringatan dini: jangan biarkan demokrasi Indonesia mati di halaman rumah seorang mantan presiden.

*Hormat saya,*

*Farid Umar Assegaf* 

Aktivis 98 solo




Thanks for reading Surat Dari Rakyat Untuk Pejabat Presiden Prabowo Subianto | Tags:

Latest
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS